Lebaran kali ini benar-benar berbeda, sangat berbeda.
Jauh dari orang tua, jauh dari adik-adik tersayang, dan teman-teman
Catalyst tercinta.
Bu, harusnya sekarang aku sedang membantu ibu membuat kue lebaran. Harusnya sekarang aku sedang membersihkan rumah agar terlihat nyaman saat tamu-tamu berkunjung.
Bu, aku rindu suara adzan di kota kelahiranku.
Aku rindu gema takbir di surau depan rumah.
Bu, satu hari lagi lebaran Idul Adha.
Aku sangat iri dengan teman-teman yang dapat merayakan hari raya bersama keluarga dan teman-teman mereka.
Entah dengan siapa aku melaksanakan shalat Ied nanti.
Biasanya saat aku menoleh ke samping, selalu ada ibu dan Ais yang duduk di sebelah kananku.
Dan saat aku menoleh ke kiri, ada Us dan Mila.
Aku rindu saat jalan ber-enam menuju Lapangan Merdeka untuk melaksanakan shalat ied.
Aku rindu saat ayah menunggu di ujung lapangan dengan baju koko putih dan peci di kepalanya.
Ayah terlihat sangat gagah.
Bu, rasanya aku ingin pulang !
Bu, ini foto-foto saat lebaran Idul Adha tahun lalu. Semoga tahun depan kita bisa berkumpul lagi seperti ini. Aku selalu berdo’a agar ayah dan ibu selalu sehat dan senantiasa diberi umur panjang.
Ohya Bu, beberapa hari lagi ibu berulang tahun.
Maaf karena aku tidak bisa berada di samping ibu saat hari pergantian umur mu, Bu.
Maaf karena tidak bisa memberi ibu kejutan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Aku harap, ibu selalu terlihat muda di umur ke- 44 tahun ini.
Kelak, aku ingin menjadi seperti ibu.
Menjadi wanita yang kuat dan selalu sabar, jago masak, dan menjadi sosok ibu yang hebat untuk anak-anaknya.
Bu, salam sujudku untuk ayah. Tolong sampaikan padanya, terimakasih telah menjadi sosok inspirasi bagi ku.